Selasa, 26 November 2013

My Opinion

Assalamu Alaikum Wr.Wb

Setelah nonton film bencana tsunami Di Aceh.Sungguh miris hati ini ketika melihat musibah yang menimpah saudara-saudara kita yang seiman maupun yang tidak seiman mengalami bencana alam yang dahsyat itu, pohon-pohon yang sebagai peneduh malah menjadi pembunuh ketika ombak besar menghanyutkan pohon pohon tersebut, tidak hanya pohon yang tersapu oleh ombak bahkan material-material bangunan yg kokoh juga tersapu ombak dan menimpah bangunan lain yang mengakibatkan banyak nyawa melayang.

Ketika ombak tersebut menyapu semua yang dilewatinya, tidak kenal manusia, pepohonan , kendaraan bahkan bangunan dan gedung-gedung pun di hanyutkannya, sungguh pedih hati ini menyaksikannya, betapa sedihnya orang-orang yang mengalami musibah tersebut, mereka kehilangan harta benda, tempat tinggal, kerabat-kerabat mereka dan bahkan kehilangan orang-orang yang dia cintai, air mata yang tak terbendung meluap dan membasahi wajah mereka yang menagis karna kehilangan orang-orang yang mereka cintai dan sekaligus merasa bersyukur karna masi bisa selamat dari musibah tersebut.

Bisa kita lihat pada saat setelah musibah tersebut berakhir, banyak saudara-saudara kita yang kita dapatkan sudah terbujur kaku akibat musibah tersebut, diantara saudara-saudara kita yang terbaring kaku tersebut ada yang tergeletak dijalan, ada yang tersangkut di batang-batang pohon yang hanyut, ada yang di atas atap rumah ada yang didalam kendaraan, dan bahkan ada yang tanpa pakaian terbaring kaku.

Tidak mengenal balita, anak-anak, orang dewasa, orang tua, lansia, orang sehat, orang sakit, laki-laki, perempuan, warga indonesia, warga negara asing banyak yang kehilangan nyawa akibat musibah tersebut, sedikitnya 170.000 nyawa melayang, banyak orang yang kehilangan tempat tinggalnya, banyak anak menjadi menjadi yatim, menjadi piatu, bahkan banyak pula anak yang menjadi yatim piati akibat musibah tersebut.

Tsunami banyak merenggut nyawa orang dan meninggalkan luka yang dalam bagi saudara-saudara kita yang mengalaminya maupun orang-orang yang kehilangan sanak saudara mereka akibat musibah tersebut, sungguh besar kekuasaan Allah SWT karna diantara ribuan bangunan yang terhempas akibat Tsunami ada sebuah MESJID yang tetap berdiri kokoh walaupun terkena hempasan ombak Tsunami, mesjid tersebut banyak menyelamatkan nyawa manusia yang menjadikannya tempat evakuasi sesaat terjadinya musibah tersebut,.

Kota yang dipenuhi bangunan-bangunan kini tinggal reruntuhannya saja, pasar yang dipenuhi kios-kios kini di penuhi sisa-sisa reruntuhan bangunan dan batang-batang pohon, jalan yang beraspal kini diselimuti lumpur tanah bahkan mayat-mayat, tepi-tepi jalan  yang dulunya di peruntukkan sebagai tempat parkir mobil sekarang yang terparkir kapal-kapal nelayan yang tersapu ombak, kapal-kapal menggantikan atap sebagai penutup bangunan, sungguh dahsyatnya bencana yang menimpa aceh, kita patut bersyukur karna kita tidak mengalami apa yang dialami saudara-saudara kita disana, dan kita patut untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena musibah tersebut.

Sehingga seorang Arsitek dalam merancang kota harus memikirkan potensi bencana alam, non alam maupun sosial dikawasan tersebut,Dan menyediakan gedung evakuasi ketika terjadi suatu bencana,seperti tsunami atau gempa.Kemudian dalam  membangun bangunan harus menggunakan struktur bangunan yang tahan gempa.

Mengapa arsitek harus mempertimbangkan bencana dalam merancang kota? Agar  pada saat perancangan kita bisa pertimbangkan desain,bentuk kota,pola kota dan tata ruangnya dan sirkulasi apabila terjadi bencana sudah ada penanganan terlebih dahulu.



Sekian dan Terima kasih…. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar